Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 06 Juli 2025

Ekbis

Kenaikan Harga BBM Non-Subsidi Picu Warga Beralih ke Kendaraan Listrik

Mita BerlianaSelasa, 01 Juli 2025 23:36 WIB
Kenaikan Harga BBM Non-Subsidi Picu Warga Beralih ke Kendaraan Listrik

spbu

ratecard

JAKARTA - Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang berlaku mulai Selasa (1/7) menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Kenaikan ini terutama dirasakan oleh pengguna kendaraan pribadi yang mengandalkan BBM untuk aktivitas sehari-hari.  

Arief Kurniawan, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengungkapkan bahwa kenaikan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter mendorongnya untuk beralih ke kendaraan listrik. "Ini menjadi alasan kuat untuk mengurangi ketergantungan pada BBM. Saya sudah menjual motor konvensional dan beralih ke motor listrik yang lebih hemat dan ramah lingkungan," ujarnya.  

Di sisi lain, Dafie, warga Tangerang, menyatakan bahwa meski kenaikan terlihat kecil, dampaknya signifikan bagi yang sering melakukan perjalanan jauh. "Kenaikan Rp400-Rp580 per liter terasa berat ketika mengisi tangki penuh. Ini bisa mempengaruhi keputusan untuk bepergian jarak jauh," katanya. Ia berharap pemerintah dapat menyediakan alternatif transportasi yang lebih terjangkau seiring dengan kenaikan harga BBM.  

Kenaikan harga BBM non-subsidi ini berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, dengan variasi harga di tiap daerah tergantung biaya distribusi dan pajak. Di DKI Jakarta, Pertamax naik Rp400 menjadi Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo naik Rp450 menjadi Rp13.500 per liter, sementara Dexlite naik Rp580 menjadi Rp13.320 per liter.  

Fenomena ini menunjukkan tren peralihan sebagian masyarakat ke kendaraan listrik sebagai respons atas kenaikan harga BBM, sekaligus menuntut perbaikan infrastruktur transportasi umum untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat.

Pilihan Untukmu