
KARAWANG - Sekolah swasta di Karawang, Jawa Barat, menghadapi tantangan berat dalam Penerimaan Murid Baru (PMB) tahun ajaran 2025/2026. SMP Islam At-Thohariyah menjadi salah satu yang terdampak, hanya berhasil menarik 60 pendaftar setelah melakukan berbagai upaya promosi.
Kepala Sekolah Badrul Munir Al Hilmani mengungkapkan, awalnya hingga akhir Juni hanya 24 siswa yang mendaftar. "Kami terus sosialisasi dan alhamdulillah sekarang ada 60 murid," kata Badrul di sekolahnya, Kamis (10/7). Kondisi ini memaksa sekolah mengambil langkah drastis dengan memotong gaji 15 pegawai, termasuk guru yang honor per jamnya turun dari Rp40.000 menjadi Rp35.000.
Badrul menjelaskan, sekolah swasta dihadapkan pada ketidakseimbangan aturan rombongan belajar (rombel) dengan sekolah negeri. "Sekolah swasta hanya boleh 32 siswa per rombel, sementara negeri bisa 45 siswa," ujarnya. Ia berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan sekolah swasta.
Situasi ini mencerminkan persaingan tidak seimbang antara sekolah swasta dan negeri di Karawang, di mana kapasitas penerimaan yang lebih besar di sekolah negeri semakin menyulitkan sekolah swasta untuk bertahan. Kebijakan pemotongan gaji menjadi bukti nyata dampak krisis penerimaan murid terhadap keberlangsungan pendidikan swasta.