
JAKARTA – Realisasi program rumah bersubsidi KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga 16 Juli 2025 mencapai 129.773 unit. Angka ini meningkat 50,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatat 85.956 unit. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan optimisme bahwa target 350.000 unit pada tahun ini bisa tercapai.
Peningkatan signifikan juga terlihat dari realisasi Semester I tahun 2025 yang mencapai 120.976 unit atau naik 44,5 persen dibanding semester I tahun lalu sebanyak 83.720 unit. Realisasi bulanan terbanyak terjadi pada Maret dengan 42.443 unit, disusul April 29.013 unit, dan Juni 23.102 unit. Sementara itu, pada Juli hingga tanggal 16, tercatat 8.797 unit rumah telah tersalurkan.
Dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor BP Tapera, Jakarta, Rabu (16/7/2025), Maruarar menyatakan bahwa program KPR FLPP adalah bentuk nyata komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Skema pembiayaan dengan uang muka terjangkau dan cicilan tetap dinilai efektif membantu MBR memiliki rumah pertama yang layak.
Berdasarkan data BP Tapera, tiga profesi penerima manfaat KPR FLPP terbanyak adalah buruh (36.376 orang), disusul guru (4.265 orang) dan tenaga kesehatan masyarakat (3.921 orang). Maruarar berharap masyarakat yang belum memiliki rumah bisa segera memanfaatkan skema FLPP ini karena keuntungannya dinilai sangat membantu.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menambahkan bahwa pertumbuhan realisasi Triwulan I 2025 melonjak hingga 1.173,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, Triwulan II mengalami sedikit penurunan sebesar 15,6 persen, disebabkan perubahan prioritas masyarakat saat momen hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Meski begitu, tren peningkatan secara tahunan menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap KPR FLPP terus tumbuh. Pemerintah, melalui BP Tapera dan Kementerian PKP, berkomitmen menjaga momentum ini agar semakin banyak masyarakat bisa menikmati akses terhadap rumah layak, terjangkau, dan berkualitas.