
Intel Corporation secara resmi mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 5.000 karyawan di seluruh Amerika Serikat, jumlah yang lebih tinggi dari perkiraan awal 4.000 orang. Gelombang PHK yang efektif sejak 11 Juli 2025 ini terutama berdampak pada karyawan di California (1.935 orang), Oregon (2.392 orang), Arizona (696 orang), dan Texas.
CEO Intel Lip-Bu Tan dalam pernyataan internal mengakui perusahaan telah menjadi "terlalu lambat, terlalu rumit, dan terlalu kaku" sehingga kalah bersaing dari rival seperti AMD dan Nvidia. PHK ini merupakan bagian dari transformasi besar untuk menyederhanakan struktur organisasi yang dinilai terlalu birokratis, dengan fokus pada tim-tim kecil yang lebih efisien. Divisi foundry produksi chip disebutkan akan mengalami pengurangan staf hingga 20 persen.
Karyawan yang terkena dampak akan menerima paket pesangon termasuk pemberitahuan 60 hari, gaji selama sembilan minggu, serta opsi pengunduran diri sukarela. Ini merupakan kelanjutan dari PHK 15.000 karyawan pada 2024, di tengah kerugian perusahaan sebesar 18,8 miliar dolar AS tahun lalu akibat ketertinggalan teknologi chip.
Intel juga akan mengalihkan sebagian fungsi pemasaran ke Accenture yang kemungkinan akan memanfaatkan teknologi AI. Restrukturisasi ini bertujuan memfokuskan kembali strategi perusahaan pada bidang-bidang pertumbuhan baru termasuk pengembangan AI dan layanan foundry chip, sambil mengurangi kompleksitas internal yang selama ini menghambat inovasi.