
JAKARTA - Kebakaran yang menewaskan empat anak di sebuah rumah indekos di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7) dini hari, ternyata bukan insiden pertama di lokasi tersebut. Warga setempat mengaku sudah pernah memperingatkan pemilik indekos tentang potensi bahaya sebelumnya.
Menurut kesaksian Dewi Rahmawati, warga sekitar, kebakaran serupa pernah terjadi sebelumnya meski tidak menimbulkan korban jiwa. "Ini kejadian udah dua kali sebenarnya. Waktu pertama cuma asap putih, sekarang sampai ada korban jiwa," ujar Dewi di lokasi kejadian. Ia menambahkan bahwa warga sudah sering mengingatkan pemilik tentang masalah keamanan di bangunan tersebut.
Kebakaran kali ini jauh lebih parah, diduga dipicu korsleting listrik yang menyebabkan ledakan motor di bagian bawah bangunan. Material bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu mempercepat penyebaran api. Peristiwa ini menghanguskan area seluas 200 meter persegi dan berdampak pada 10 kepala keluarga (27 jiwa).
Empat anak menjadi korban tewas dalam insiden ini, dengan inisial PL (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua orang dewasa juga mengalami luka-luka. Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp 674 juta.
Kasus ini mengangkat kembali isu lemahnya pengawasan terhadap standar keselamatan di rumah indekos. Kenyataan bahwa peringatan warga sebelumnya tidak diindahkan menunjukkan perlunya penegakan peraturan yang lebih ketat mengenai standar bangunan tempat tinggal, khususnya di permukiman padat penduduk.