Breaking News :
KanalLogoLogo
Senin, 21 Juli 2025

Sosial

15% ASN Jakarta Alami Gangguan Kejiwaan, Dinkes Soroti Pentingnya Kesehatan Mental

Mita BerlianaMinggu, 20 Juli 2025 19:19 WIB
15% ASN Jakarta Alami Gangguan Kejiwaan, Dinkes Soroti Pentingnya Kesehatan Mental

ilustrasi

ratecard

JAKARTA – Sebanyak 15 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tercatat mengalami masalah kejiwaan. Data ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam peluncuran kampanye Jakarta BERJAGA 2.0 di Balai Kota, Jumat (18/7/2025).  


Ani menekankan pentingnya perhatian serius terhadap kesehatan mental di kalangan birokrat yang menjadi panutan masyarakat. "Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari produktivitas ASN. Kami mendorong intervensi gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik rutin setiap Jumat sebagai upaya pencegahan," jelas Ani.  


Gangguan kejiwaan mencakup berbagai kondisi yang memengaruhi pola pikir, emosi, dan perilaku seseorang. Berdasarkan Cleveland Clinic, terdapat lebih dari 200 jenis gangguan mental, dengan yang paling umum meliputi gangguan kecemasan, depresi, bipolar, hingga masalah terkait penggunaan zat adiktif.  


Gejala yang perlu diwaspadai antara lain perubahan drastis perilaku, kehilangan minat pada aktivitas biasa, gangguan tidur, perasaan terisolasi, hingga pikiran menyakiti diri sendiri. Faktor pemicunya beragam, mulai dari genetik, ketidakseimbangan kimia otak, trauma masa kecil, hingga tekanan lingkungan kerja.  


Dinkes DKI merekomendasikan beberapa pendekatan penanganan:  

1. Psikoterapi dengan profesional kesehatan mental  

2. Pengobatan sesuai resep dokter  

3. Layanan dukungan kelompok  

4. Terapi pendamping seperti yoga dan meditasi  

5. Perawatan intensif untuk kasus krisis  


"Kami berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan jiwa seluruh ASN. Program olahraga rutin dan konseling menjadi bagian dari strategi kami," pungkas Ani. Data ini menjadi peringatan penting tentang tingginya beban mental yang dihadapi pekerja sektor publik di ibu kota.

Pilihan Untukmu