
KLATEN – Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan 80.081 unit Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (21/7/2025). Peluncuran ini menjadi tonggak gerakan nasional membangun kemandirian ekonomi rakyat berbasis gotong royong sesuai amanat UUD 1945 Pasal 33.
Presiden menegaskan koperasi adalah alat perjuangan masyarakat kecil untuk melepaskan diri dari dominasi kekuatan ekonomi besar. “Gerakan koperasi sering dipandang ancaman oleh kapitalis besar, tapi inilah bentuk gotong royong sejati bangsa Indonesia,” ujar Prabowo.
Koperasi, kata Presiden, adalah sarana bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan dalam sistem ekonomi. Ia menekankan, Kopdes/Kel Merah Putih bukan sekadar program administratif, tetapi sebuah gerakan ekonomi nasional dari bawah.
Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menyebut peluncuran ini merupakan puncak peringatan Hari Koperasi Nasional 2025 dan awal dari fase operasional koperasi. Setelah pembentukan, pemerintah menargetkan seluruh unit mulai aktif beroperasi paling lambat Oktober 2025.
“Tahap pembentukan sudah selesai. Sekarang kita masuk ke fase pengoperasian. Koperasi desa akan jadi simpul ekonomi rakyat dari distribusi kebutuhan pokok hingga pemberdayaan petani dan nelayan,” ujarnya.
Budi Arie menegaskan bahwa setiap koperasi desa harus dikelola profesional dan diawasi ketat. Untuk itu, Kemenkop menggandeng KPK, Kejaksaan Agung, serta mendorong digitalisasi koperasi guna menghindari penyalahgunaan dana.
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, yang juga Ketua Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, menjelaskan bahwa keberadaan koperasi ini ditargetkan bisa mengurangi kemiskinan ekstrem, menekan stunting, dan memberantas praktik tengkulak.
“Ini momentum kebangkitan koperasi dan sistem ekonomi Pancasila. Pemerintah optimis, dalam 3–4 tahun, koperasi desa akan menjadi simpul ekonomi baru di seluruh wilayah Indonesia,” kata Ferry.
Sebagai bentuk keberlanjutan, pemerintah akan melakukan pendampingan menyeluruh, termasuk pengembangan SDM, model bisnis, hingga kerja sama dengan perguruan tinggi dan daerah.