
JAKARTA – Kementerian Pertanian melepas ekspor berbagai komoditas pertanian hasil produksi petani milenial asal Jawa Tengah ke Singapura dan Malaysia. Pelepasan ekspor ini menandai keberhasilan program pemberdayaan petani muda dalam mengembangkan bisnis pertanian berorientasi global.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menjelaskan rincian ekspor tersebut meliputi 70 ton ubi madu senilai Rp840 juta, 1,5 ton gula semut ke Malaysia senilai Rp375 juta, serta 1 ton sayuran organik ke Singapura bernilai Rp120 juta. Total nilai ekspor mencapai Rp1,335 miliar.
"Jawa Tengah memiliki potensi besar dengan tanah subur dan masyarakat yang tekun. Pemerintah berkomitmen memfasilitasi melalui pelatihan, akses pasar, dan dukungan lainnya," ujar Sudaryono melalui keterangan pers, Selasa (22/7/2025).
Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian terus mengembangkan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang dirancang untuk menciptakan petani muda berdaya saing global. Program ini tahun ini dikolaborasikan dengan Pekan Agro Digital dan Inovasi (PADI) yang diinisiasi Forum Komunikasi Petani Milenial Jawa Tengah.
Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menekankan bahwa pelepasan ekspor kali ini merupakan yang ketiga di tahun 2025, membuktikan bahwa ekspor pertanian bisa dilakukan oleh berbagai kalangan, bukan hanya perusahaan besar. PADI dan YESS diharapkan menjadi wadah kolaborasi antara inovasi, teknologi, dan kebijakan untuk mendorong kemajuan pertanian Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan visi Kementan untuk menjadikan komoditas hortikultura, perkebunan, dan pertanian Indonesia mampu bersaing di pasar global sekaligus meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani.