
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengimbau wisatawan yang akan berkunjung ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk selalu mengandalkan informasi dari sumber resmi dan terpercaya guna menghindari penipuan. Imbauan ini disampaikan menyusul kasus dugaan penipuan oleh sopir terhadap wisatawan asal Inggris, Mattew (35), yang terjadi pada Minggu (20/7/2025).
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Frans Teguh, menekankan pentingnya memverifikasi informasi sebelum berwisata. "Kami mengimbau agar pengunjung atau wisatawan yang mau berlibur ke Labuan Bajo, tolong cek informasi-informasi yang dapat diandalkan, yang terpercaya, sehingga tidak kecewa," ujarnya, dikutip dari Antara, Minggu (27/7/2025).
Frans menjelaskan bahwa wisatawan dapat memperoleh informasi akurat dari pemerintah daerah, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), atau agen dan travel resmi yang direkomendasikan. "Juga bisa ditanyakan lebih lanjut rekomendasi agen, travel, atau mitra yang bisa membantu penyelenggaraan wisata di Labuan Bajo," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa pariwisata adalah bisnis berbasis kepercayaan, sehingga wisatawan perlu membekali diri dengan informasi terkini dari sumber terpercaya. Frans juga membantah persepsi negatif tentang keamanan Labuan Bajo, menyatakan bahwa sebagian masalah muncul akibat ketidakcermatan wisatawan dalam mencari informasi, terutama terkait biaya dan transaksi.
Kasus penipuan terhadap Mattew sendiri telah diselesaikan secara damai setelah pelaku meminta maaf secara terbuka dan korban memutuskan tidak melanjutkan proses hukum. Kepolisian Resor Manggarai Barat menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam bertransaksi dan memilih layanan wisata.