Breaking News :
KanalLogoLogo
Jumat, 22 Agustus 2025

Ekbis

Ekonom Pertanyakan Kejanggalan Data Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12% di Kuartal II 2025

Mita BerlianaRabu, 06 Agustus 2025 19:12 WIB
Ekonom Pertanyakan Kejanggalan Data Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12% di Kuartal II 2025

ilustrasi

ratecard

JAKARTA – Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% year-on-year pada kuartal II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menuai kritik dari kalangan ekonom. Tauhid Ahmad dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyatakan kejanggalan pada data tersebut karena bertentangan dengan berbagai indikator ekonomi utama.  


Aspek paling mencolok adalah pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 6,97% yang didorong kenaikan 25,3% pembelian mesin. Padahal, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur berada di bawah level 50 selama tiga bulan berturut-turut, menunjukkan kontraksi sektor industri. "Sangat tidak lazim terjadi lonjakan investasi mesin di tengah kondisi pasar yang tidak stabil," ujar Tauhid, Rabu (6/8/2025).  


Kejanggalan lain terlihat pada penurunan 0,4% penjualan kendaraan bermotor yang bertolak belakang dengan pertumbuhan sektor transportasi. Sementara sektor bangunan yang tumbuh 4,89% tidak sejalan dengan penurunan konsumsi semen. "Data ini harus dijelaskan mengapa bertentangan dengan indikator sebelumnya," tegasnya.  


Bhima Yudhistira dari CELIOS menambahkan, pertumbuhan industri pengolahan 5,68% tidak konsisten dengan PMI Manufaktur yang turun ke 46,9. Padahal kontribusi konsumsi rumah tangga hanya 4,97% terhadap PDB. "Tidak ada momen musiman di kuartal II yang bisa menjelaskan pertumbuhan lebih tinggi dari kuartal I," katanya.  


Kedua ekonom mempertanyakan metode perhitungan BPS dan mendorong transparansi lebih besar, mengingat keraguan terhadap data resmi dapat mempengaruhi kredibilitas kebijakan ekonomi dan kepercayaan investor.

Pilihan Untukmu