
SOLO – Wali Kota Solo, Respati Ardi, menginstruksikan agar menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) disesuaikan dengan jenjang usia penerima. Hal ini disampaikan untuk memastikan kandungan gizi dalam setiap porsi makanan dapat memenuhi kebutuhan tumbuh kembang siswa SD, SMP, dan SMA secara optimal.
“Menunya sesuai dengan usia. Kemarin di daerah mana ya, ada spageti itu juga enak ya. Tinggal yang menerima itu umur berapa. Gizinya cukup tidak. Yang pentingkan gizinya,” kata Respati di Solo, Jawa Tengah, Senin (8/9/2025).
Ia menekankan, para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang bertugas di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus memprioritaskan kualitas gizi dan kebersihan dalam penyediaan menu. Respati juga mengingatkan untuk memperhatikan ketersediaan sumber protein, mengingat kondisi geografis Solo yang jauh dari laut.
“Apalagi di Solo ini kan jauh dari laut, kalau kita butuh protein ikan berarti harus mengenal ikannya memang segar apa tidak. Yang penting kualitas gizi,” ungkapnya.
Wali Kota juga mengingatkan agar dapur SPPG tidak mengurangi kualitas menu untuk mencari keuntungan. Ia meminta transparansi dengan mengunggah menu yang disajikan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran negara.
“Ini saya sampaikan ke seluruh dapur hati-hati ini membelanjakan uang negara. Kalau dapur wajib meng-upload menu. Itu pasti akan kenilai kira-kira kalau segini Rp 10.000 pantas tidak,” tandas Respati.
Peran Pemkot Solo, menurutnya, adalah melakukan supervisi terhadap kualitas dapur dan higienitas makanan, serta memberikan masukan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) mengenai kesesuaian menu untuk para penerima manfaat.