Breaking News :
KanalLogoLogo
Selasa, 07 Oktober 2025

Sosial

Hari Kelima Evakuasi Ponpes Al Khoziny, Korban Meninggal Bertambah Jadi 9 Orang

Ima KarimahJumat, 03 Oktober 2025 23:45 WIB
Hari Kelima Evakuasi Ponpes Al Khoziny, Korban Meninggal Bertambah Jadi 9 Orang

operasi evakuasi runtuhnya gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur

ratecard

SIDOARJO – Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan empat jenazah santri dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (3/10), hari kelima operasi evakuasi runtuhnya gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Penemuan tersebut menambah jumlah korban meninggal menjadi sembilan orang sejak hari pertama insiden. Keempat jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.

Hingga saat ini, berdasarkan absensi santri yang dirilis pihak ponpes, masih ada 54 orang dalam pencarian. Sementara jumlah korban terdampak mencapai 166 orang. Dari total itu, sebanyak 111 santri sudah ditemukan, terdiri atas 14 orang masih dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah dipulangkan, dan sembilan orang meninggal dunia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, lebih dari 400 personel gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Damkar, Dinsos Tagana, Dinas PU-SDA, serta relawan terus bekerja 24 jam penuh. Pencarian dilakukan dengan metode fisik, pemanggilan suara, hingga menggunakan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader.

Meski demikian, hasil pemantauan peralatan tidak menemukan tanda-tanda korban selamat. Oleh karena itu, fokus operasi dialihkan pada evakuasi jenazah dengan bantuan alat berat. “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan apabila kondisi jenazah terganggu saat alat berat dikerahkan. Mereka telah mengikhlaskan setelah dijelaskan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di reruntuhan,” kata Suharyanto.

BNPB menegaskan dukungan penuh terhadap operasi ini, termasuk penyediaan 200 kantong jenazah, ribuan masker, ratusan set APD, serta insentif operasional bagi personel SAR selama tujuh hari. Untuk mempercepat evakuasi, BNPB juga mengerahkan tiga unit crane, satu excavator breaker, 30 dump truck, empat set alat pemotong beton, dan 30 ambulans.

Data BNPB per Kamis (3/10) pukul 11.45 WIB mencatat korban yang masih dirawat tersebar di sejumlah fasilitas kesehatan, seperti RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, serta RS Sakinah Mojokerto. Beberapa korban dinyatakan meninggal di rumah sakit tersebut, sementara sebagian lainnya sudah diperbolehkan pulang.

Suharyanto menambahkan, potensi ditemukannya korban meninggal masih ada seiring berlanjutnya evakuasi. Informasi perkembangan operasi SAR akan terus disampaikan melalui posko BNPB di Buduran, Sidoarjo, tiga kali sehari pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 WIB. “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi, dan kami akan terus update,” ujarnya.


Pilihan Untukmu