Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 25 Mei 2025

Sport

Tren Boxing di Kalangan Perempuan: Dari Gaya Hidup hingga Bekal Bela Diri

Mita BerlianaSabtu, 17 Mei 2025 15:35 WIB
Tren Boxing di Kalangan Perempuan: Dari Gaya Hidup hingga Bekal Bela Diri

boxing perempuan

ratecard

Anggapan bahwa olahraga boxing hanya untuk pria kini mulai memudar. Di berbagai pusat kebugaran, semakin banyak perempuan yang memilih olahraga ini bukan hanya demi kesehatan, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan diri.

Menurut Rizky Ramadhanny, Founder Athleisure Sport Lab, lonjakan minat perempuan terhadap boxing tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada sejumlah faktor yang mendorong tren ini semakin kuat, terutama di kalangan urban.

“Banyak perempuan kini ingin aktif dan berdaya. Boxing memberi mereka kesempatan untuk itu,” ujarnya.

4 Faktor Utama yang Mendorong Minat

1. Terpengaruh Media Sosial

Rizky mengungkapkan bahwa peran media sosial sangat besar dalam mempopulerkan boxing di kalangan perempuan. Melalui berbagai platform, banyak influencer dan selebritas perempuan yang membagikan pengalaman berlatih boxing, memicu rasa penasaran para pengikutnya.

“Banyak yang awalnya sekadar lihat konten di media sosial, lalu tertarik mencoba sendiri. Setelah itu mereka ketagihan karena merasa lebih kuat dan bugar,” jelasnya.

2. Fasilitas Ramah Perempuan

Perkembangan fasilitas olahraga juga menjadi faktor penting. Dulu, tempat latihan boxing identik dengan suasana keras ala fight camp yang kerap membuat perempuan merasa terintimidasi.

Namun kini, banyak studio boxing yang didesain lebih nyaman dan inklusif bagi perempuan. Suasana yang lebih welcoming ini mendorong mereka untuk mencoba dan akhirnya rutin berlatih.

“Di Athleisure Sport Lab misalnya, kami pastikan tempat dan programnya ramah untuk perempuan. Itu salah satu kunci kenapa minat terus naik,” kata Rizky.

3. Sebagai Bekal Bela Diri

Selain untuk kebugaran, banyak perempuan yang melihat boxing sebagai bekal bela diri dasar. Mereka ingin memiliki kemampuan untuk melindungi diri dalam situasi darurat, meski tanpa niat menjadi atlet profesional.

“Banyak yang datang untuk belajar teknik dasar. Ini lebih ke pengembangan diri, bukan sekadar olahraga,” tambah Rizky.

4. Menghidupkan Kembali Minat Lama

Ada pula perempuan yang pernah mencoba boxing di masa lalu namun berhenti karena kendala fasilitas atau kesibukan. Seiring makin banyaknya tempat latihan yang mendukung, minat mereka pun kembali muncul.

“Mereka yang dulu sempat vakum jadi semangat lagi karena sekarang sudah lebih banyak pilihan tempat latihan yang nyaman,” ujarnya.

Boxing Bukan Sekadar Tren Sementara

Dengan kombinasi manfaat fisik dan mental, boxing diprediksi akan terus diminati oleh perempuan. Olahraga ini tidak hanya meningkatkan kebugaran, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian.

“Boxing bukan cuma soal kuat fisik, tapi juga membentuk mental yang lebih tangguh. Itu yang membuat perempuan merasa empowered,” tutup Rizky.

Pilihan Untukmu