
BANDUNG BARAT – Dua ekor sapi super jumbo asal Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpilih menjadi hewan kurban Presiden RI Prabowo Subianto pada Idul Adha 1446 Hijriah. Bobot kedua sapi tersebut mencapai angka fantastis: 1,3 ton dan 1,1 ton.
Sapi berbobot 1,3 ton berasal dari Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, sementara yang berbobot 1,1 ton dipelihara peternak di Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong. Keduanya adalah sapi jenis limousin yang dikenal memiliki postur besar dan pertumbuhan otot yang optimal.
Proses Seleksi Sapi Presiden
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB, Wiwin Apriyanti, sapi-sapi tersebut terpilih melalui seleksi ketat. Penilaian dilakukan oleh tim petugas berdasarkan empat aspek utama: berat badan, kesehatan, performa fisik, dan harga.
“Seleksi dilakukan sangat teliti. Kesehatan dicek lewat laboratorium, termasuk sampel feses. Bobot dan performa juga jadi pertimbangan penting,” ujar Wiwin saat dikonfirmasi, Selasa (20/5).
Sapi 1,3 Ton: Terberat di Bandung Barat
Sapi 1,3 ton yang akan dikurbankan di lingkungan Pemprov Jabar, tercatat sebagai sapi paling berat di wilayah Bandung Barat. Bahkan, kemungkinan besar menjadi sapi terberat di seluruh Jawa Barat untuk tahun ini.
Sapi ini mendapatkan perawatan ekstra, mulai dari kebersihan kandang, pakan berkualitas, hingga pengawasan kesehatan berkala. Menurut Wiwin, perhatian penuh dari peternak menjadi kunci utama pertumbuhan optimal sapi ini.
Sumbangan untuk Daerah
Dua sapi tersebut merupakan bagian dari bantuan Presiden Prabowo untuk perayaan kurban di daerah. Sapi 1,1 ton dijadwalkan disembelih di Kabupaten Bandung Barat, sementara yang lebih besar akan diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Hewan kurban dari Presiden ini diawasi ketat sampai H-1 Idul Adha. Kami pastikan seluruh prosedur pemeliharaan sesuai standar,” tambah Wiwin.
15 Kandidat, Hanya 2 yang Terpilih
Sebelumnya, Dispernakan membuka pendaftaran bagi peternak lokal yang ingin menawarkan sapi mereka sebagai hewan kurban Presiden. Total ada 15 sapi jumbo yang didaftarkan.
Setelah melalui proses uji kesehatan dan penilaian performa, hanya dua ekor yang memenuhi semua kriteria. “Kami sangat selektif. Harus benar-benar layak secara medis dan fisik,” kata Wiwin.
Kebanggaan bagi Peternak Lokal
Peternak dari Desa Pasirlangu dan Karyawangi mengaku bangga sapi mereka dipilih langsung untuk Presiden. Selain menjadi kebanggaan pribadi, hal ini juga menjadi dorongan bagi peternak lain agar terus meningkatkan kualitas ternaknya.
“Saya tidak menyangka. Ternyata perawatan selama ini membuahkan hasil. Ini pengalaman luar biasa,” ujar salah satu peternak.