
BANDUNG - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat berhasil menyelamatkan enam bayi yang menjadi korban perdagangan manusia dengan tujuan Singapura. Enam korban terdiri dari satu bayi yang ditemukan di Tangerang, Banten, dan lima lainnya di Pontianak, Kalimantan Barat. Seluruh bayi saat ini menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Sartika Asih Bandung sebelum dititipkan di tempat penampungan sementara.
Kombes Surawan, Dirreskrimum Polda Jabar, mengungkapkan modus kejahatan yang menyedihkan dimana beberapa bayi bahkan sudah dipesan sejak masih dalam kandungan. "Orangtua kandung dengan sengaja menjual anak mereka dengan imbalan biaya persalinan yang ditanggung pelaku, kemudian bayi diserahkan begitu lahir," jelas Surawan. Harga setiap bayi berkisar antara Rp11 juta hingga Rp16 juta.
Kasus ini terungkap berawal dari laporan orangtua yang anaknya diculik. Sejauh ini, polisi telah menyelamatkan total 24 bayi dan menangkap 12 tersangka dengan berbagai peran dalam jaringan kriminal ini. "Ada yang bertugas sebagai perekrut, perawat bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengirim bayi ke luar negeri," papar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan.
Praktik keji ini telah berlangsung sejak tahun 2023. Penyidik masih terus mengembangkan kasus untuk mengungkap jaringan lebih luas termasuk pembeli di Singapura. Para bayi yang diselamatkan akan mendapatkan pendampingan psikososial sebelum direunifikasi dengan keluarga atau ditempatkan di lembaga perlindungan anak.