Breaking News :
KanalLogoLogo
Jumat, 22 Agustus 2025

Pemerintahan

Bahlil: Indonesia Siap Jadi Pionir Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi

Ima KarimahSelasa, 05 Agustus 2025 19:38 WIB
Bahlil: Indonesia Siap Jadi Pionir Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia

ratecard

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan optimisme bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama di dunia yang membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Target ini diharapkan tercapai pada akhir 2027 mendatang, didukung oleh sejumlah investasi strategis.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/8), Bahlil mengungkapkan bahwa proyek kerja sama antara Huayou, Antam, dan Indonesia Battery Corporation (IBC) akan segera berjalan, dengan nilai investasi mencapai 8 miliar dolar AS. Proyek ini akan menjadi fondasi penting dalam pengembangan ekosistem baterai nasional.

Pemerintah juga menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 100 gigawatt (GW) yang akan menjadi pasar besar bagi industri baterai dalam negeri. Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) tersebut akan mendukung transisi energi menuju target Net Zero Emission (NZE) pada 2060, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Bahlil menegaskan, seluruh kebutuhan baterai untuk listrik, termasuk motor dan kendaraan listrik lainnya harus mengutamakan produk dalam negeri. Hal ini dinilai penting untuk menciptakan kemandirian energi sekaligus memperkuat koperasi lokal melalui penyediaan listrik dan moda transportasi berbasis listrik.

Dengan ketersediaan bahan baku, pasar domestik yang besar, serta dukungan regulasi dan energi hijau, Indonesia diyakini menjadi lokasi yang sangat efisien untuk investasi sektor baterai dan kendaraan listrik. “Tidak ada alasan untuk tidak investasi di Indonesia. Semua faktor pendukung sudah ada,” ujar Bahlil.

Lebih jauh, Bahlil menekankan bahwa hilirisasi tetap menjadi prioritas utama pemerintah. Selain meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, program hilirisasi juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2029, menciptakan lapangan kerja, dan memperluas pemerataan ekonomi nasional.

Pilihan Untukmu