
JAKARTA - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman dari Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, menuai penolakan dari sejumlah warga yang menganggap patung tersebut sebagai simbol identitas jalan dan sejarah perjuangan nasional.
Okta (26), warga Setiabudi, menyatakan bahwa pemindahan patung akan mengurangi makna sejarah dan terkesan seperti memindahkan sejarah itu sendiri, sementara Santoso (47), pedagang minuman di sekitar Stasiun Sudirman, menegaskan bahwa patung tersebut telah lama menjadi identitas kawasan dan seharusnya tetap dipertahankan di lokasinya saat ini.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya telah mengumumkan rencana pemindahan patung perunggu setinggi 11 meter tersebut ke lokasi yang lebih representatif setelah pembangunan kawasan Transit Oriented Development Dukuh Atas rampung, dengan alasan agar masyarakat dapat lebih menghargai sosok jenderal besar tersebut dari arah Jalan Thamrin.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menambahkan bahwa pemindahan ini sejalan dengan pengembangan TOD Dukuh Atas sebagai simpul integrasi transportasi massal yang mencakup MRT, LRT, KRL, dan kereta bandara. Namun warga tetap menekankan pentingnya menjaga nilai sejarah dan simbolik patung yang telah menjadi ikon kawasan tersebut.