Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 25 Mei 2025

Politik

China Balikkan Keadaan: Plastik dari AS Kena Bea Masuk Antidumping

Mita BerlianaSenin, 19 Mei 2025 14:12 WIB
China Balikkan Keadaan: Plastik dari AS Kena Bea Masuk Antidumping

as vs china

ratecard

Setelah menunjukkan sikap damai dengan memangkas tarif impor, China kini mengambil langkah tegas. Negeri Tirai Bambu itu resmi menerapkan bea masuk antidumping terhadap produk plastik dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Taiwan.

Langkah ini diumumkan Kementerian Perdagangan China pada Minggu (18/5) dan langsung berlaku keesokan harinya. Fokus kebijakan ini adalah plastik teknik jenis polyformaldehyde copolymer (kopolimer POM), bahan penting di berbagai industri.

China Tuding AS dan Sekutunya Lakukan Dumping Produk Plastik

Menurut hasil penyelidikan selama setahun terakhir, China menyatakan bahwa produsen dari AS, Eropa, Jepang, dan Taiwan menjual kopolimer POM di pasar luar negeri dengan harga lebih murah dari pasar dalam negeri mereka. Praktik dumping ini dianggap merugikan industri plastik dalam negeri China.

Sebagai respons, bea masuk tertinggi dijatuhkan kepada AS dengan tarif hingga 74,9 persen. Uni Eropa dikenai 34,5 persen, sedangkan produk dari Jepang dan Taiwan menghadapi tarif antara 3,8 persen hingga puluhan persen, tergantung perusahaan asalnya.

Langkah Antidumping China Setelah Perang Dagang Mereda Sementara

Penerapan tarif ini muncul tak lama setelah AS dan China menyepakati penurunan tarif impor secara signifikan selama 90 hari. Kesepakatan ini sempat menurunkan tensi perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia tersebut.

Namun, keputusan baru China menunjukkan bahwa ketegangan dagang belum benar-benar usai. Justru, kebijakan ini bisa dilihat sebagai respons terhadap tarif AS terhadap mobil listrik dan chip dari China beberapa waktu lalu.

Industri Otomotif dan Elektronik Dunia Berpotensi Terdampak

Kopolimer POM merupakan plastik teknik yang kerap digunakan sebagai pengganti logam seperti tembaga atau seng karena kekuatannya namun ringan. Produk ini sangat dibutuhkan di industri otomotif, alat kesehatan, hingga peralatan rumah tangga.

Dengan adanya bea masuk baru, para produsen global yang selama ini mengandalkan suplai dari AS dan Eropa kemungkinan harus mencari alternatif. Biaya produksi pun dikhawatirkan melonjak.

China Semakin Agresif Gunakan Kebijakan Antidumping

Kebijakan seperti ini bukan pertama kalinya dilakukan China. Sebelumnya, pada April 2025, China juga mengenakan tarif antidumping terhadap minuman beralkohol jenis brandy dari Uni Eropa, khususnya Prancis.

Langkah ini mempertegas strategi China dalam menghadapi tekanan dagang dari negara-negara Barat. Dengan terus menggunakan instrumen perdagangan internasional seperti antidumping, China menunjukkan bahwa ia siap melindungi industri dalam negerinya dari persaingan tak sehat.

Pilihan Untukmu