
Vitamin D merupakan nutrisi penting yang berperan menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot. Kekurangan vitamin ini bisa berdampak serius, mulai dari gangguan pertumbuhan tulang pada anak hingga osteomalasia pada orang dewasa.
Zullies Ikawati, Guru Besar Farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menyebut bahwa kebutuhan vitamin D berbeda tergantung usia dan kondisi kesehatan seseorang. Kebutuhan harian normal untuk orang dewasa di bawah 70 tahun adalah 600 IU, sedangkan untuk lansia 800 IU.
Namun, ada kelompok orang yang dianjurkan mengonsumsi vitamin D dalam jumlah lebih tinggi karena risiko defisiensi yang mereka hadapi cukup besar.
Kelompok yang Dianjurkan Konsumsi Vitamin D Lebih Banyak
Zullies menjelaskan, dalam kasus tertentu, seseorang mungkin perlu asupan vitamin D yang lebih tinggi, bahkan hingga 5.000 IU, namun hal ini harus di bawah pengawasan dokter. Berikut lima kelompok yang masuk dalam kategori tersebut:
1. Ibu Hamil
Studi dari Tufts Now menunjukkan bahwa vitamin D berperan penting dalam menurunkan risiko preeklamsia—komplikasi kehamilan berbahaya yang ditandai tekanan darah tinggi. Selain itu, vitamin ini juga mengurangi risiko kematian janin, kelahiran prematur, dan kematian neonatal.
Dalam penelitian tersebut, dosis vitamin D yang dianjurkan berkisar antara 600 hingga 5.000 IU per hari, dengan rata-rata konsumsi 2.500 IU.
2. Anak dan Remaja Usia 1-18 Tahun
Anak-anak dan remaja memerlukan vitamin D lebih banyak untuk membantu daya tahan tubuh, terutama terhadap infeksi saluran pernapasan. Berdasarkan studi ilmiah, konsumsi vitamin D untuk kelompok ini berkisar 300 sampai 2.000 IU per hari, dengan rata-rata 1.200 IU.
3. Lansia Usia 75 Tahun ke Atas
Lansia berisiko tinggi mengalami kekurangan vitamin D yang berujung pada peningkatan risiko kematian dini. Tinjauan sistematis menunjukkan konsumsi vitamin D 400 hingga 3.333 IU per hari mampu membantu memperpanjang usia, dengan rata-rata konsumsi ideal 900 IU per hari.
4. Penderita Pradiabetes
Vitamin D dapat membantu mencegah perkembangan diabetes tipe 2 pada orang dengan kondisi pradiabetes. Hasil uji klinis menunjukkan dosis ideal berkisar antara 842 hingga 7.543 IU per hari, dengan rata-rata konsumsi 3.500 IU.
5. Orang yang Jarang Terkena Matahari
Individu yang jarang terpapar sinar Matahari—misalnya mereka yang tinggal di institusi tertutup, jarang keluar rumah, atau selalu mengenakan pakaian tertutup—disarankan mengonsumsi suplemen vitamin D sebanyak 10 mikrogram (400 IU) setiap hari.
Sumber Alami Vitamin D dan Konsumsi Harian
Selain dari suplemen, vitamin D juga bisa diperoleh secara alami dari sinar Matahari. Namun, pada musim hujan atau di negara empat musim, kebutuhan ini sebaiknya dipenuhi lewat makanan.
Beberapa makanan kaya vitamin D antara lain ikan berminyak (salmon, sarden, herring), daging merah, hati, kuning telur, serta makanan yang difortifikasi seperti sereal dan margarin.
Dengan memperhatikan asupan vitamin D harian, kelompok rentan dapat menjaga kesehatan jangka panjang dan mencegah berbagai komplikasi serius akibat kekurangan nutrisi penting ini.