Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 25 Mei 2025

Kesehatan

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Utama Kematian Jemaah Haji, Kemenkes Imbau Kurangi Ibadah Sunah Berat

Ima KarimahMinggu, 25 Mei 2025 11:55 WIB
Penyakit Jantung Jadi Penyebab Utama Kematian Jemaah Haji, Kemenkes Imbau Kurangi Ibadah Sunah Berat

Dok.Kemenkes

ratecard

MAKKAH - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 53 jemaah haji Indonesia wafat hingga 23 Mei 2025, menjelang hari ke-22 pelaksanaan ibadah haji. Dari jumlah tersebut, 19 orang meninggal akibat penyakit jantung, termasuk serangan jantung iskemik akut dan shock cardiogenic.

Data ini dirilis melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes). Penyakit jantung menjadi penyebab dominan, terutama menyerang jemaah lansia dan mereka yang memiliki komorbiditas.

“Kami sangat prihatin dengan angka kematian yang terjadi. Sebagian besar jemaah yang wafat memiliki riwayat penyakit jantung dan tidak mengontrol aktivitas fisik secara memadai,” ujar dr. Agus Sulistyawati, Sp.S, dari Tim Visitasi Kesehatan, saat meninjau kondisi jemaah di Sektor 7 Daerah Kerja Makkah.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, mengimbau jemaah untuk mulai menahan diri dari aktivitas ibadah sunah yang berat menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), yang dimulai pada 4 Juni mendatang.

“Jemaah, terutama yang lansia dan memiliki penyakit penyerta seperti jantung, hipertensi, atau diabetes, sebaiknya menghindari ibadah sunah berat seperti umrah berulang kali, tawaf sunah, atau berjalan jauh ke Masjidil Haram,” tegas Liliek.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik dan mental. Jemaah diimbau memakai alat pelindung diri (APD) seperti masker, kacamata hitam, dan alas kaki, serta menghindari paparan matahari langsung di siang hari.

Kemenkes juga menyarankan jemaah untuk menjaga hidrasi dengan minum air secara berkala hingga dua liter per hari dan konsumsi oralit sekali sehari. Jemaah yang sedang menjalani pengobatan diharapkan tetap minum obat secara teratur dan melakukan pemeriksaan kesehatan minimal tiga kali seminggu ke petugas kloter.

“Yang paling penting, jemaah dengan komorbid dan lansia harus didampingi dan dipantau oleh ketua regu serta jemaah yang lebih sehat,” tambah Liliek.

Dengan langkah preventif ini, Kemenkes berharap angka kematian jemaah tahun ini bisa ditekan dan seluruh jemaah dapat menunaikan ibadah haji dengan kondisi fisik yang sehat dan prima.

Pilihan Untukmu