Breaking News :
KanalLogoLogo
Sabtu, 24 Mei 2025

Sosial

PSO Kereta Api 2025 Diproyeksikan Akan Melayani Lebih Dari 421 Juta Pelanggan

Ima KarimahSabtu, 24 Mei 2025 10:44 WIB
PSO Kereta Api 2025 Diproyeksikan Akan Melayani Lebih Dari 421 Juta Pelanggan

Dok.PT KAI

ratecard

JAKARTA - Upaya pemerintah dalam mewujudkan keadilan akses transportasi terus bergulir lewat perluasan skema subsidi tarif kereta api atau Public Service Obligation (PSO). Sepanjang 2025, program PSO diproyeksikan akan melayani lebih dari 421 juta pelanggan, menegaskan peran penting negara dalam menjamin hak mobilitas masyarakat secara terjangkau dan merata.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan terus memperkuat kolaborasi strategis dalam menghadirkan layanan kereta api yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan. Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, program PSO bukan semata kebijakan subsidi, melainkan komitmen nyata negara untuk mewujudkan sistem transportasi publik yang adil.

“PSO adalah bentuk nyata dukungan pemerintah melalui DJKA dan KAI Group untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat luas. Ini bukan sekadar subsidi, tapi solusi konkret untuk keadilan akses transportasi,” tegas Anne.

Data menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, jumlah pelanggan yang memanfaatkan layanan PSO meningkat signifikan.

2021: 145 juta pelanggan

2022: 255 juta pelanggan

2023: 347 juta pelanggan

2024: 427 juta pelanggan

2025 (proyeksi): 421 juta pelanggan

Secara kumulatif, dalam rentang 2021- 2025, PSO diperkirakan telah melayani lebih dari 1,59 miliar pelanggan. Angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap layanan kereta api bersubsidi yang mengedepankan keterjangkauan dan ketepatan waktu.

“Proyeksi ini menunjukkan semakin banyak masyarakat mempercayakan mobilitas hariannya pada kereta api.yang tak hanya terjangkau, tapi juga tepat waktu dan ramah lingkungan,” tambah Anne.

Sementara itu berdasarkan estimasi KAI dan DJKA, total pelanggan PSO tahun ini akan terdiri dari:

KA Antarkota: 11.525.805 pelanggan

KA Perkotaan: 409.865.447 pelanggan

Total: 421.391.252 pelanggan

Pertumbuhan signifikan ini tidak lepas dari peran strategis DJKA sebagai penyusun kebijakan dan pengawas layanan PSO, serta komitmennya dalam memastikan anggaran terserap efektif untuk mendukung mobilitas masyarakat kelas menengah ke bawah.

Sedangkan Hingga April 2025, KAI Group mencatat total 157.161.247 pelanggan, meningkat 9,01% dibanding periode yang sama tahun lalu (144.173.430 pelanggan). Peningkatan ini berasal dari berbagai layanan anak usaha:

KAI Induk: 17.709.671 pelanggan

KAI Commuter: 125.818.020 pelanggan

KAI Bandara: 1.745.766 pelanggan

KAI Wisata: 58.636 pelanggan

LRT Jabodebek: 8.434.674 pelanggan

Whoosh (KCIC): 1.852.555 pelanggan

LRT Sumsel: 1.462.303 pelanggan

KA Makassar - Parepare: 79.622 pelanggan

Pencapaian ini mencerminkan transformasi berkelanjutan yang dilakukan KAI dalam meningkatkan kenyamanan, keselamatan, serta integrasi moda transportasi yang makin adaptif terhadap kebutuhan masyarakat urban maupun regional.

KAI melihat PSO bukan sebagai beban, melainkan sebagai investasi masa depan yang akan menopang sistem transportasi nasional yang modern dan berkelanjutan.

“Kami akan terus bersinergi lintas sektor agar kereta api makin menjadi andalan masyarakat  lebih aman, efisien, inklusif, dan ramah lingkungan,” tutup Anne.

Dengan pendekatan ini, KAI dan DJKA tidak hanya melayani perjalanan harian, tetapi juga meletakkan fondasi kuat untuk sistem transportasi publik masa depan yang mampu menjawab tantangan urbanisasi, emisi karbon, dan ketimpangan akses transportasi di berbagai daerah Indonesia.

Pilihan Untukmu