Breaking News :
KanalLogoLogo
Sabtu, 05 Juli 2025

Motivision

Perbedaan Lelah Biasa dan Burnout: Dampak pada Otak dan Cara Mengatasinya

Mita BerlianaKamis, 03 Juli 2025 00:13 WIB
Perbedaan Lelah Biasa dan Burnout: Dampak pada Otak dan Cara Mengatasinya

ilustrasi

ratecard


Merasa lelah setelah seharian beraktivitas adalah hal yang lumrah. Namun, jika kelelahan tersebut berlangsung terus-menerus dan disertai dengan hilangnya motivasi, perasaan terputus dari diri sendiri, serta gangguan emosional, bisa jadi itu merupakan tanda burnout. Kondisi serius ini, menurut Dr. Marjorie Jenkins, Chief Clinical Officer di Incora Health, tidak hanya memengaruhi mental, tetapi juga dapat mengubah struktur dan fungsi otak.

Jenkins menjelaskan bahwa burnout membuat seseorang mempertanyakan tujuan hidup, kehilangan motivasi, dan merusak kesehatan emosional, seolah-olah kehilangan jati diri. Burnout sering kali dipicu oleh stres kronis, kelelahan emosional, dan perasaan terasing dari pekerjaan atau tanggung jawab hidup. Lebih dari sekadar dampak psikologis, burnout ternyata dapat menyebabkan perubahan nyata pada struktur dan fungsi otak.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE pada tahun 2014 menemukan bahwa individu yang mengalami burnout akibat pekerjaan memiliki lebih sedikit materi abu-abu di area otak yang berperan dalam pengendalian emosi dan fungsi kognitif, seperti anterior cingulate cortex dan dorsolateral prefrontal cortex. Penelitian lain di Neuropsychopharmacology juga menunjukkan bahwa amigdala, bagian otak yang bertanggung jawab atas respons rasa takut dan stres, dapat menjadi terlalu aktif saat seseorang mengalami burnout. Hal ini menyebabkan reaksi emosional yang berlebihan dan kesulitan menenangkan diri, bahkan setelah penyebab stres hilang.

Kevin J.P. Woods, Direktur Ilmiah di Brain.fm, menjelaskan bahwa dari sudut pandang neurologis, burnout mencerminkan kegagalan otak dalam mengelola stres. Otak memiliki sistem canggih untuk mengatasi stres jangka pendek, namun sistem tersebut tidak dirancang untuk menghadapi stres yang berkelanjutan seperti dalam kehidupan modern.

Beberapa pemicu umum burnout meliputi beban kerja yang berlebihan tanpa kendali atas tugas, kurangnya penghargaan, ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, serta hubungan sosial yang renggang. Lingkungan kerja yang tidak sehat dan penggunaan teknologi tanpa jeda juga dapat meningkatkan risiko burnout.

Meski siapa pun bisa mengalami burnout, beberapa kelompok cenderung lebih rentan. Thea Gallagher, seorang psikolog klinis dari NYU Langone Health, menyatakan bahwa burnout sering kali baru terdeteksi ketika sudah terlambat. Ia menekankan bahwa bahkan orang yang mencintai pekerjaannya tetap membutuhkan batasan dan keseimbangan. Kelompok yang berisiko tinggi meliputi pekerja di sektor bertekanan tinggi seperti tenaga kesehatan, guru, pekerja sosial, dan petugas darurat. Perfeksionis dan overachiever, serta pekerja jarak jauh dan freelance yang kesulitan memisahkan batas kerja dan rumah, juga rentan. Selain itu, perempuan dan kelompok terpinggirkan, khususnya perempuan kulit berwarna yang menghadapi stres tambahan dari ketidaksetaraan dan mikroagresi, serta para caregiver (baik merawat anak, orang tua lansia, atau keduanya), dan orang tanpa dukungan sosial yang kuat, juga berisiko lebih tinggi.

Pemulihan dari burnout membutuhkan waktu dan perubahan gaya hidup yang konsisten. Woods menjelaskan bahwa perubahan otak akibat stres kronis tidak bisa pulih dalam semalam, dan sebagian besar pasien membutuhkan waktu tiga hingga enam bulan untuk merasakan perbaikan yang nyata. Ia menyarankan untuk mengambil jeda dari pikiran terkait pekerjaan setiap 90 menit. Interaksi langsung dengan orang terdekat juga terbukti efektif untuk meredakan stres. Selain itu, olahraga ringan seperti berjalan kaki 20-30 menit per hari dan tidur yang cukup sangat dianjurkan. Jenkins menekankan pentingnya istirahat agar terhindar dari burnout, karena setelah beristirahat, tubuh akan merasa lebih baik, bertenaga, dan siap menjalani hidup dengan energi baru.

Pilihan Untukmu